Ketika kamu berencana untuk terjun ke bisnis UKM, sebelum memulainya, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Salah satunya, perencanaan yang matang juga harus dibuat agar bisa berjalan dengan sukses ke depannya.
Harapannya sih, bisnis UKM modal kecil yang kamu buat bisa meraup keuntungan besar. Berikut ini tiga hal yang harus dimiliki oleh pengusaha sebelum terjun ke dunia bisnis UKM.
Ide adalah salah satu komponen terpenting sebelum memulai usaha, apapun skalanya. Mau usaha kecil, menengah, atau besar sekalipun, kalau gak punya ide, apa yang mau dijalankan.Nah, karena kamu ingin menjalankan UKM, coba carilah ide bisnis yang kira-kira menguntungkan meski modalnya kecil.
Kemudian, pikirkanlah usaha apa yang kira-kira relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
2. Perencanaan yang matang
Merencanakan bisnis dengan matang dapat menentukan bagi keberlangsungan usahamu ke depannya. Perencanaan yang matang itu meliputi tujuan apa yang ingin kamu raih, dan bagaimana cara meraihnya.
Kalau perlu buat pula perkiraan untung dan ruginya dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depannya. Tetapkan target kamu per bulannya untuk memacu performa bisnismu.
Tujuan dari perencanaan ini bisa untuk mengantisipasi adanya kerugian besar, juga memperoleh keuntungan yang besar dalam waktu cepat. Tapi terkadang, bisnis yang memiliki perencanaan saja suka gagal, apalagi yang gak punya sama sekali.
3. Lakukan riset pasar
Meski bisnis UKM memiliki modal dan skala jangkauan yang lebih kecil ketimbang usaha besar. Riset terhadap pasar juga sangat dibutuhkan lho. Jadi riset salah satu hal yang harus dan wajib dilakukan pengusaha.
Dengan riset, kalian bisa mengetahui target pasar, saingan, dan juga selera masyarakat. Data-data tersebut kemudian bisa diolah untuk menentukan inovasi-inovasi produkmu ke depannya.
4. Memperhitungkan biayanya
Dikutip dari Forbes, memperhitungkan keuangan juga merupakan hal yang gak kalah penting sebelum memulai bisnis. Kamu perlu memperhitungkan segalanya, dan tempatkan hal-hal penting di daftar prioritas. Misalnya seperti biaya sewa, proses produksi, anggaran untuk pemasaran, dan pengeluaran tak terduga.
Jangan lupa pisahkan anggaran untuk bisnis dan juga anggaran pribadi. Pengeluaran bisnis harus dicatat sedetil mungkin karena menyangkut keuntungan dan kerugian. Dan kamu juga harus bertanggung jawab untuk membayar beberapa pegawai dari keuntungan tersebut. Sementara kalau pengeluaran pribadi kan kamu hanya bertanggung jawab pada diri sendiri dan keluargamu.
sumber: lifepal.co.id