Kualitas Infrastruktur Indonesia Yang Masih Sangat Rendah

Kualitas Infrastruktur Indonesia Yang Masih Sangat Rendah
Berita UKM Nasional Dunia UKM Ekonomi

BisnisRiau, DEPOK – Kualitas infrastruktur Indonesia ternyata masih sangat rendah. Berdasarkan penilai tingkat competitiveness ekonomi, Indonesia masih berada di peringkat 52 atau sama dengan negara Azerbaijan dan Turki.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus pada pembangunan infrastruktur karena hal tersebut penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi disparitas, meningkatkan produktivitas suatu daerah, karena akses ke suatu daerah menjadi lebih, cepat dan murah.

“Kualitas infrastruktur kita masih sangat rendah. Indonesia masih berada di peringkat 52, sementara di peringkat pertama adalah Hong Kong,” ujarnya, di Balirung UI Kampus Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2018).

Rental Mobil Instagram Post

Menurut Sri Mulyani, kualitas infrastruktur yang belum maksimal membuat daya saing ekonomi menjadi sangat rendah. Hal tersebut berdampak pada biaya konektivitas yang masih tinggi.

Untuk meningkatkan kualitas infrastruktur ini diperkirakan pada periode 2015-2019 diburuhkan dana sebesar Rp4.796 triliun.

“Belanja untuk infrastruktur perlu ditingkatkan dari saat ini sebesar 3%-4% dari PDB menjadi 7%-8% seperti masa sebelum krisis 1998,” imbuh dia.

Selain anggaran infrastruktur, Sri Mulyani juga menyoroti tingginya belanja pendidikan. Pemerintah memiliki alokasi anggaran untuk belanja pendidikan begitu besar. Sayangnya, hasilnya belum sesuai dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas rendah.

Sri Mulyani mengatakan, belanja pendidikan terus meningkat signifikan dari sekira Rp208 triliun di 2009 menjadi Rp444,1 triliun untuk alokasi tahun ini.

Besarnya anggaran pendidikan sedemikian meningkat seharusnya mampu membangun sumber daya manusia terutama generasi muda untuk menjadi generasi berpikiran maju, produktif dan inovatif, sehingga mampu menghadapi masa depan yang semakin kompetitif dan penuh dengan arus perubahan teknologi yang menantang.

Akan tetapi, meskipun anggaran meningkat, peringkat Human Development Index (HDI) Indonesia masih relatif tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Peringkat HDI Indonesia pada 2016 berada pada urutan 113 dunia dengan kategori medium.

“Peringkat ini lebih rendah dari negara di kawasan seperti Singapura (5), Malaysia (59) dan Thailand (87),” ujarnya.

Sumber : okezone.com