Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso meresmikan Program Kampus UMKM Bersama di GoTo UMKM Center, Solo Technopark, Surakarta. Ia mengungkap upaya ini merupakan wujud dukungan OJK dalam pemulihan ekonomi nasional dan pengembangan UMKM.
Menurutnya, dibutuhkan penguatan kapasitas dan kapabilitas UMKM untuk mempercepat pertumbuhan UMKM pasca pandemi. Ia menambahkan upaya ini perlu dilakukan secara end-to-end dalam satu ekosistem terintegrasi berbasis teknologi, yang mencakup penguatan kualitas manajemen, kualitas produk, akses pasar dan pembiayaan, kapasitas SDM, dan adaptasi penguasaan teknologi digital.
Untuk itu, lanjut Wimboh, pihaknya menginisiasi dan meluncurkan Program Kampus UMKM Bersama yang melibatkan seluruh stakeholders. Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas, inovasi produk, dan mendorong perbaikan daya saing UMKM di tingkat global. Adapun sejumlah pihak yang terlibat, antara lain perusahaan start-up dan universitas.
Dalam peresmian Program Kampus UMKM Bersama kali ini, Wimboh menyampaikan bahwa Indonesia memiliki penduduk yang banyak sebagai ruang pertumbuhan dan pengembangan dalam hal literasi keuangan dan pemanfaatan teknologi. Oleh karena itu, ia mengatakan pihaknya akan terus mendorong pemanfaatan teknologi bagi pengembangan UMKM.
“Kampus UMKM Bersama sebagai wujud pembinaan kepada UMKM, terutama agar dapat on-boarding pada ekosistem digital e-commerce dan produk-produknya lebih kompetitif dalam upaya membangkitkan UMKM secara bersama-sama,” ungkap Wimboh dalam keterangan tertulis, Kamis (30/9/2021).
Lebih lanjut, Wimboh menerangkan Kampus UMKM Bersama ini akan mengedepankan 5 fokus utama dalam mempersiapkan UMKM Go Global. Kelima fokus tersebut di antaranya program edukasi yang berkesinambungan, penyaluran pendanaan, pemasaran online, sistem pembayaran dan logistik, serta penyaluran program unggulan berbasis ekspor.
Adapun lokasi pelatihan untuk kolaborasi pertama Kampus UMKM Bersama ini berpusat di GoTo UMKM Center, Solo Technopark. Wimboh menyebut GoTo yang menjadi mitra pertama OJK dalam Program Kampus UMKM Bersama ini juga menargetkan keikutsertaan merchant UMKM dengan produk unggulan daerah. Misalnya, merchant Batik untuk Kampus UMKM Bersama OJK-GoTo di Solo.
Guna mewujudkan target tersebut, Wimboh menyampaikan pihaknya akan mendorong agar setidaknya terdapat 5 (lima) perajin batik di Kota Surakarta pada tahun 2022 yang dapat menyalurkan produk unggulannya menuju go global /pasar ekspor.
Ia pun menjelaskan, Kampus UMKM Bersama ini akan menyediakan kurikulum vokasi yang memberikan program pengajaran dan pelatihan secara langsung mengenai pengembangan bisnis secara digital. Serta membuka kesempatan bagi para civitas akademika (lulusan PTN/PTS terkait) dalam melakukan program magang di perusahaan teknologi/startup unicorn.
Selain itu, pelaksanaan implementasi Kampus UMKM Bersama ini nantinya juga akan bersifat kolaboratif dengan melibatkan peran aktif dari Kantor Regional dan Kantor OJK di setiap provinsi/daerah.
Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UMKM Siti Azizah, Pimpinan GoTo Group, dan perwakilan pelaku UMKM serta diikuti secara virtual oleh media.
sumber:detikfinance