Jenis UKM Yang Potensial di Indonesia
Berbagai macam bentuk bisnis yang digeluti masyarakat dunia, dari bisnis jasa, produksi barang, bisnis kuliner, garmen, retail, fashion, dan banyak lagi macamnya. Dari setiap bentuk bisnis tersebut, ada lagi pembagian level-level bisnis tergantung skala omzet yang didapatkan dari mereka para pelaku bisnis.
Pembagian tersebut yang saya ketahui ada beberapa yaitu; Usaha Mikro, Kecil & Menengah yang tergabung dalam UKM (Usaha Kecil Menengah) dan Bisnis Corporate baik itu Group Bisnis maupun bukan.
Arti Usaha Kecil Menengah
Usaha Kecil dan Menengah atau disingkat UKM menurut adalah sebuah jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih (asset) paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Sedangkan menurut Keppres RI No. 99 Tahun 1998 Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Tapi deskripsi yang paling mudah, UKM adalah jenis usaha yang merupakan skala kecil yang dimiliki oleh perseorangan maupun terdiri dari berbagai orang/ team.
Dalam UU No. 9 Tahun 1995 ada kriteria Usaha Kecil yang diatur, diantaranya adalah:
- Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
- Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
- Milik Warga Negara Indonesia
- Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Dirjen Kemendag, Srie Agustina dalam statementnya mengungkapkan bahwa, “UKM merupakan pilar penggerak ekonomi nasional. Saya yakin setiap kesulitan di situ ada peluang,” disela-sela pembukaan Pameran Pangan Nusa (PPN) dan Pameran Produk Dalam Negeri Regional (PPDNR), di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Jenis-Jenis Usaha Kecil Menengah
Dalam kenyataannya, berbagai bisnis yang cukup dikenal dan menguasai pasar spesifik di masyarakat adalah pelaku bisnis UKM. Lantas apa saja jenis usaha kecil menengah yang potensial untuk dapat digarap di Indonesia? Berikut beberapa diantaranya.
1. Bisnis Kerajinan Tangan
Siapa sih yang masa kecilnya berlum pernah bereksperimen dengan kertas lipat? Atau mengolah bentuk-bentuk dari lilin & tanah liat? Jika anda semua pernah melakukannya, maka anda punya potensi untuk membuka bisnis kerajinan tangan.
Di Indonesia sendiri, saking besarnya potensi bisnis disini, kita sering mengadakan pameran Kerajinan Tangan setahun sekalinya yang bernama inacraft. Bahkan pameran ini tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat Indonesia sendiri, tidak jarang orang-orang penikmat kerajinan tangan juga berdatangan dari luar negeri.
2. Bisnis Kuliner
Jika bisnis kerajinan tangan bisa anda geluti selama pernah bereksperiman semasa kecil, maka bisnis kuliner akan terus langgeng saat manusia masih tetap harus makan. Ya, betul!
Berbagai macam kuliner yang menghiasi Nusantara dari Sabang hingga Merauke ini menjadi pasar strategis dalam menarik wisatawan dan devisa ke dalam negeri. Anda pun tidak boleh ketinggalan dalam mencoba berbisnis disini.
Jika orang-orang tua memulai bisnis kuliner dengan penampilan ala kadarnya namun khas, kini anak muda sudah bisa mengkreasikannya agar lebih terlihat kreatif dimana target pasarnya. Maka tak heran ilmu penerapan packaging sedang digalakkan pemerintah Indonesia agar bisa memasuki pasa kreatif Internasional.
3. Bisnis Kain Tenun
Berbagai macam ciri khas pola yang diberikan oleh setiap daerah di Indonesia. Jika kain tenun daerah NTB berbentuk goemetris, bentuk hewan; seperti burung merak, katak, cecak, kuda dan lain sebagainya, Kain tenun songket Sumatera Barat lebih menonjolkan bentuk ajaran dan kearifan filosofi.
Pasar yang menjadi incaran bisnis ini tak hanya lokal, bahkan tak jarang yang memiliki kesenangan disini lebih banyak berasal dari luar negeri. Kebanyakan memang orang-orang yang menyukai ragam kebudayaan di Dunia.
4. Bisnis Gamis & Jilbab
Hal ini patut disyukuri, lantaran selain menyebarkan nilai-nilai kebaikan Islam, hal ini juga memanfaatkan pasar muslim Indonesia yang merupakan terbesar di Dunia. Dimulai sejak beberapa tahun lalu saat artis ibukota mulai banyak yang mengenakan jilbab, tak tanggung-tanggung saat itu sedang marak film bioskop yang pemeran utamanya mengenakan jilbab lebar.
Ternyata hal tersebut jadi faktor penting naiknya trend perempuan berjilbab. Jelas hal tersebut disambut dengan pasar yang subur dalam mem-provide kebutuhan tersebut.
Nama-nama pemain besar dalam bisnis ini antara lain: Zoya, Kerudung Rabbani, KeKe Busana, dan lain-lain. Namun tak sedikit pula pemain UKM didalamnya yang menggunakan media promosi social-media dalam memasarkannya.
5. Bisnis Elektronik & Gadget
Memasuki era informasi digital menentukan berkembangnya pasar gadget & elektronik. Jika beberapa tahun lalu Indonesia diserbu pasar laptop & notebook, tampaknya sekarang kini kita sudah mulai diserbu oleh barang-barang elektronik berupa gadget atau Smartphone.
Mulai dari yang murah-meriah, hingga mahal sekali masyarakat Indonesia terus saja meresponnya dengan positif. Maka peluang sukses memasuki bisnis gadget dan accessoris-nya jadi sangat besar.
Memahami Potensi Jenis Usaha Kecil Menengah yang Menggeliat
Perlu diketahui, potensi usaha kecil menengah di Indonesia sangatlah besar. Jika anda berencana memasukinya sekarang, mulailah bersiap diri karena jumlah para pemain di Indonesia merupakan yang terbesar di Dunia, yaitu 57,9 juta bisnis. Dengan jumlah seperti itu berarti setiap bisnis memperebutkan 5-6 orang saja.
Namun tak perlu khawatir, kebutuhan orang Indonesia sangatlah banyak. Terutama di ibukota yang memiliki penghasilan diatas rata-rata daerah lain di Indonesia, mereka adalah pembeli yang sangat loyal. Di Jakarta saja pelaku bisnis UKM rumahan dapat menjual sebuah barang kebutuhan non-primer hingga omzet puluhan hingga ratusan juta rupiah sebulannya.
Referensi plaza-bisnis.com
