Sejarah Sinarmas, Kerajaan Bisnis Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja

Sejarah Sinarmas, Kerajaan Bisnis Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja
Inspirasi Bisnis

Perjalanan Bisnis Sinar Mas

Tepat pada tahun 1968, Sinar Mas mendirikan penyulingan minyak nabati dan kopra pertama. Bisnis tersebut berkembang pesat, sehingga perusahaan mendirikan pabrik bernama Bitung Manado Oil Limited di Sulawesi Utara.

Selanjutnya ekspansi dimulai. Sinar Mas mengakusisi pabrik soda kimia atau yang dulu dikenal dengan Tjiwi Kimia pada tahun 1972. Kemudian pabrik tersebut berubah nama menjadi pabrik kertas Sinar Mas. Di tahun tersebut, pilar bisnis lain dari Sinar Mas muncul, yakni di bisnis properti (pengembang dan real estate) yang diberi nama PT Duta Pertiwi Tbk.

Rental Mobil Instagram Post

Menapaki tahun 1982, Sinar Mas merambah bisnis di bidang layanan keuangan dengan mendirikan PT Internas Artha Leasing dan menjadi salah satu perusahaan keuangan yang terintegrasi. Tak berhenti sampai di situ, Sinar Mas Forestry mendirikan salah satu untuk menjalankan tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) di tahun 1986.

Pasalnya beberapa lini bisnis yang dijalankan Sinar Mas disebut-sebut memiliki banyak sekali dampak lingkungan jangka panjang. Beberapa tahun berselang, Sinar Mas kembali mendirikan perusahaan, PT Dian Swastatika Sentosa pada tahun 1996.

Perusahaan yang bergerak dibidang energi untuk menyediakan pasokan listrik di wilayah pedalaman yang terdapat fasilitas produksi Sinar Mas. Kemudian di tahun 2006, menggeluti bidang telekomunikasi dengan mendirikan perusahaan Smartfren. Operator telekomunikasi hasil dari merger atau penggabungan dengan provider Fren.

Perjuangan Sang Pendiri yang Cuma Lulusan SD

Nama dan bisnis Sinar Mas yang menggurita merupakan buah dari kerja keras, perjuangan, dan tangan dingin Eka Tjipta Widjaja. Pemilik nama asli Oei Ek-Tjhong lahir di Quanzhou, Fujian, China dari keluarga miskin. Meski begitu, pria kelahiran 27 Februari 1921 tersebut tak patah arang. Ia berusaha mengubah takdir hidup dengan mulai merantau ke Indonesia pada usia belia, 9 tahun.

Di Tanah Air, Eka kecil tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1932. Awalnya, ia membantu sang ayah yang lebih dulu berada di Kota Daeng. Berjualan di sebuah toko kecil untuk mencari nafkah. Sebagai perantauan, Eka bukan hanya harus bergulat mencari rezeki, tapi juga kewajiban melunasi utang sebesar USD150 kepada rentenir yang ia gunakan untuk ongkos ke Indonesia.

Mengenang lebih jauh Eka, pria yang sudah tutup usia pada 26 Januari 2019 itu, hanyalah lulusan SD. Maklum buat makan saja susah, apalagi untuk biaya sekolah. Ia rela mengorbankan pendidikan demi membantu orangtua berdagang dan membayar utang.

Pantang menyerah, Eka menjemput bola atau memasarkan sendiri barang dagangan yang dijual di toko ayahnya, seperti permen, biskuit, dan barang dagangan lain dari rumah ke rumah. Itu semua dilakukan guna membantu roda perekonomian keluarga. Berkat ketekunan, keuletan, dan kerja keras, ia mampu mendulang pundi-pundi uang dari hasil berdagang.

Menginjak usia 15 tahun, Eka kian matang dalam berbisnis. Ia mampu meraup keuntungan sebesar Rp20 dari barang yang dijualnya. Tentu saja pada masanya, punya uang 20 perak sudah cukup besar, karena harga beras saja waktu itu cuma 3-4 perak per kilogram (kg). Usaha lancar, duit terkumpul, Eka kemudian membeli sebuah becak.

Bisnisnya berjalan mulus, hingga masa penjajahan Jepang, Eka membuka bisnis baru. Bisnis skala lumayan besar dengan menjual tepung terigu. Harga beli Rp50 per karung, dijual Rp60 per karung, sampai akhirnya seharga Rp150 per karung. Bukan hanya bahan pangan, bahan bangunan seperti semen pun ia jual dari harga beli Rp20, dijual Rp40 per karung.

Segala bisnis dijajal. Kali ini jadi kontraktor kuburan, selanjutnya mulai jualan kopra. Untuk bisa mendapatkan harga kopra yang murah, ia rela berlayar berhari-hari ke Selayar (Selatan Sulawesi) hingga mendatangi sentra kopra di Indonesia. Mencari kopra dengan harga murah dan menjualnya dengan harga relatif tinggi, sehingga mendapat keuntungan.

Sumber : cermati.com

About Yusdi UKM

UKM Riau - Portal Media Informasi, Info Peluang Usaha, Bisnis UKM Riau Dan Direktori UKM Pekanbaru Riau Berbasis MEA