Kisah Inspiratif Pebisnis, Motivator dan Trainer Yang Sukses – Jamil Azzaini, sosok yang sudah tidak asing bagi kita, beliau adalah pengusaha sukses, menjadi traniner dan motivator hebat. Beliau sering menjadi trainer dan motivator di perusahaan-perusahaan besar. Beliau saat ini juga memiliki Sekolah yang di gratiskan bagi orang miskin, dan membentuk pesantren-wirausaha. Namun siapa sangka latar belakang beliau, hidup semasa kecil, dan waktu beliau mengecam pendidikan, sangat bertolak belakang dengan hidupnya sekarang.
Foto Jamil Azzaini
Pengalaman saya menonton acara kick Andy di Metro TV pada tanggal 4 Juli kemaren, akan saya share disini. Bercerita tentang kisah hidup dari seorang Jamil Azzaini. Beliau lahir dari keluarga yang miskin, bahkan termiskin nomor 2 di kampungnya di lampung. Namun kemiskinan keluarganya ini tak membuat ia putus semangat. Ayah nya pernah bicara kepada Jamil, “Kita boleh lahir dari keluarga miskin, tapi kita tidak boleh miskin cita-cita“. Kata-kata ini yang selalu di ingat Jamil. Kita harus memiliki Mimpi, Semua pencapaian hidup Jamil Azzaini semua bermula dari sebuah mimpi nya, Ia selalu menulis mimpi-mimpinya di buku nya. Namun kata beliau “mimpi itu tidak hanya dituliskan tapi harus diwujudkan”.
Taukah kamu apa, cita-cita dari seorang Jamil Azzaini. Semasa kecil (waktu SD) beliau ingin menjadi Insinyur Pertanian. Waktu gurunya di kelas bertanya akan cita-cita, beliau mengungkapkan cita-citanya, Serentak teman-temannya menertawakannya. Sepanjang hidupnya dari SD-hingga SMA, beliau selalu di ejek dan dihina, karena beliau dari keluarga yang miskin namun cita-citanya di anggap terlalu tingggi dan tidak mungkin untuk di capai.”Sakit hati” nya ini di jadikan power untuk menjadi orang yang sukses mencapa cita-citanya. Ayah Jamil, selalu menyemangatinya, Suatu ketika Jamil dibawa ke Kebun/Ladang Jagung, Jamil kecil membantu ayahnya menanam jagung, Ayahnya berkata “Kamu tahu kenapa Jagung itu ditimbun tanah”. Ternyata penjelasan Ayahnya seperti ini, Timbunan tanah itu ibarat ujian dalam kehidupan kita, mau dihina, diejek, biarlah, tapi kita harus punya keyakinan suatu saat jagung yang di timbun td akan tumbuh besar.
Kabar Duka mendatangi Jamil. Ketika Beliau SMA, mengatakan kepada orang tuanya bahwa Beliau ingin sekali Kuliah di IPB Bogor, Namum orang tuanya tidak menyanggupi, orang tuanya sudah punya banyak sekali beban utang. Ini membuat Jamil serius belajar, hingga akhirnya beliau mendapatkan beasiswa, dan masuk tanpa tes dan biaya di IPB Bogor. Namun ada syarat yang harus dipenuhi, di haruskanmembawa uang 150ribu untuk biaya administrasi. Orang tuanya pun tidak punya uang walaupun hanya 150rb. Lalu Jamil diajak menemani Ayahnya pergi tempat seseorang yang kaya di kampung nya untuk meminjam uang 150rb. Namun Nasib berkata lain, Ayahnya dihina abis-abisan “Kamu orang miskin, gk perlu punya mimpi sekolah tinggi-tinggi”. Jamil sedih karena melihat sekarang Ayahnya sendiri yang dihina. Di perjalanan pulang ayahnya memeluk Jamil dan berkata “Jamil, ayah doakan kamu, kamu pasti bisa meraih cita-citamu menjadi insinyur pertanian”, sambil Jamil dipeluk erat oleh ayahnya.
Akhirnya Jamil Bisa menyelelsaikan kuliahnya dan menjadi Insyisur Pertanian. Dan sekarang sukses menjadi pengusaha, motivator, trainer, dan penulis buku yang inspiratif, Beliau juga di kenal dengan sebutan “Kakek” oleh pengusaha-pengusaha muda, karena dari motivasinya banyak lahir pengusaha-pengusaha muda.
sumber:diditjaksotranggono.worpress
