Bisnis Riau, Jakarta – Kehumasan pemerintah menjadi perhatian rombongan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Udayana, Bali. Sekitar 20 orang mahasiswa yang didampingi Dosen Pembimbing Ni Made Ras Amanda Gelgel, diterima langsung oleh Plt. Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika di Ruang Maladi, Gedung A Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (06/02/2018).
“Kami bertandang kesini dengan tujuan ingin agar mahasiswa didikan kami dapat memperoleh pelajaran dari kementerian yang menaungi apa yang kita pelajari selama ini yaitu tentang komunikasi. Bukan hanya tentang humas, tetapi juga mengurus branding sebuah negara karena Kehumasan bukan untuk membangun citra positif pemerintah namun yang lebih utama adalah pelayanan informasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Ni Made Ras Amanda Gelgel menyatakan kunjungan mahasiswa ditujukan meningkatkan inovasi dan potensi mahasiswa, khususnya di bidang TIK dan Government Public Relations. “Kami ingin mendalami peran dan strategi humas dalam menyebarluaskan informasi tentang kebijakan, program, maupun kegiatan instansi pemerintah, baik kementerian atau lembaga,” paparnya.
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Noor Iza menyambut baik tujuan pembelajaran melalui kunjungan ke lembaganya. Ia pun menjelaskan berbagai aspek tentang kehumasan pemerintah. Mulai soal tantangan Government PR yang mencakup pengelolaan isu strategis, keterbukaan informasi, perkembangan teknologi informasi, dan bekerja melalui jaringan atau kemitraan. Bahkan ia menjelaskan mengenai urgensi peningkatan kapasitas aparatur Humas.
“Perkembangan dan transformasi media sangat cepat dan perubahannya yang terus terjadi saat ini membuat public relations juga harus berkembang. Humas memerlukan kemampuan mendengar dan berdialog yang baik agar mampu mempelajari kecenderungan perkembangan arah media massa dan sosial media. Sehingga kepercayaan dan reputasi bisa diraih. Divisi hubungan masyarakat harus cepat merespons dalam memberikan informasi, memiliki inovasi terbaru dalam menyampaikan informasi,” jelasnya.
Plt. Kepala Biro Humas memaparkan kondisi terkini media digital. Menurutnya, bagi praktisi PR kehadiran media digital dapat menambah jumlah media komunikasi yang perlu dikelola. Secara khusus ia menilai media digital menawarkan peluang sekaligus tantangan bagi praktisi PR. “Sehingga praktisi PR harus bertransformasi dan berevolusi dengan menambahkan keahlian dan kompetensi baru,” tandasnya.
Tanpa bermaksud membatasi kreatifitas dan inovasi, Noor Iza menjelaskan soal regulasi yang perlu diperhatikan oleh praktisi kehumasan di media digital. “Kita bebas berkreasi, menulis, menerima informasi, sesuai tempat yang disediakan. Namun masih diatur dalam UU ITE, UU HAM,” jelasnya.
Namun demikian, Plt Kepala Biro Humas menyatakan hal itu bisa diantisipasi dengan mengingat hal fundamental kerja kehumasan dan tantangannya. “Hal itu membuka ke belakang, menyegarkan kembali untuk bekal fundamental kita sebagai PR. Tantangan Government PR saat ini adalah pengelolaan isu strategis, keterbukaan informasi, perkembangan teknologi informasi, bekerja melalui jaringan atau kemitraan, dan peningkatan kapasitas aparatur Humas,” tambahnya.
Kembangkan Digital PR
Mengenai tugas Government PR di era digital, Noor Iza mengajak mahasiswa untuk memahami praktik Digital Public Relations yang dikelola oleh pemerintah, khususnya Kementerian Kominfo. Menurutnya tugas utama Government PR untuk menyebarluaskan informasi tentang kebijakan, program maupun kegiatan lembaga. “Selain itu, memanfaatkan digital public relations untuk berkomunikasi dan membangun hubungan personal dengan publik lembaga. Selanjutnya, tanggap terhadap perubahan lingkungan, dan merespons dengan cepat dan tepat berbagai isu yang berkembang di media sosial dan media massa,” paparnya.
Kepada para mahasiswa, Plt. Kepala Biro Humas berpesan sebagai ujung tombak generasi penerus bangsa agar menunjukkan kemampuannya menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang sangat cepat. “Terutama menghadapi perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi. Untuk kepentingan global, kita sedang berkompetisi dengan negara lain, anak muda harus punya tempat. Kita harus pergunakan teknologi kita, pastikan kepada dunia bahwa Indonesia peduli mengenai pola produksi. Mari kita ubah, pola konsumsi menjadi pola produksi agar kita dapat membuat lapangan pekerjaan untuk banyak orang yang makin membutuhkan,” ajaknya.
Kasubbag TU Biro Humas Sugeng Pramono mengharapkan kunjungan mahasiswa ini dapat memberikan tambahan ilmu dan memotivasi mahasiswa untuk terus belajar dan bisa bersaing di era pasar bebas. “Karena itulah kegiatan sertifikasi sangat penting sebagai sarana meningkatkan SDM di Indonesia agar tidak kalah dengan tenaga kerja asing. Pesatnya pertumbuhan dunia periklanan, kehumasan, penyiaran dan distribusi konten digital via media sosial menjadikan kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi semakin besar,” ungkapnya seraya menyebutkan kegiatan Kementerian Kominfo melalui Badan Litbang SDM dalam meningkatkan kompetensi dan sertifikasi SDM di bidang komunikasi dan informatika.
Usai sesi tanya jawab dan harapan dari mahasiswa agar dapat menjadi Duta Kominfo dalam menyampaikan informasi tentang Kementerian Kominfo kepada sejawat di kampus, acara ditutup dengan penyerahan cinderamata oleh dosen pembimbing kepada Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo. (HM.YS)
Sumber : kominfo.go.id