BisnisRiau – Optimisme dengan pencapaian kinerja keuangan yang cukup positif di tahun lalu, mendorong PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) untuk mematok target bisnis lebih agresif lagi. Berbekal keyakinan pendapatan tahun lalu melesat tajam, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 50%-66% atau diproyeksikan dapat mengantongi pendapatan sebesar Rp9 triliun-Rp10 triliun.
Sekretaris Perusahaan MKNT, Ornella Bartin mengatakan, target pendapatan tahun ini tumbuh 50% akan ditopang seiring dengan penambahan 50 ribu gerai mitra. “Target pendapatan tahun ini cukup raional dengan terus menggenjot gerai mitra,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Disamping itu, perseroan juga fokus tahun ini adalah membangun ekosistem digital. Khususnya, ekosistem ini dibangun di internal perusahaan untuk kemudian diintegrasikan dengan usaha mitra-mitra pengecer di daerah. Dalam hal ini, MKNT telah menyiapkan platform khusus untuk membantu efisiensi distribusi pulsa di daerah. “Kami percaya bahwa teknologi akan berperan penting untuk mempercepat jalur distribusi,” jelasnya.
Disebutkan, pada akhir tahun ini akan ada 250 ribu gerai mitra MKNT dan ada pertumbuh sekitar 66,66%. Perseroan juga memperkirakan perolehan pendapatan tahun lalu berkisar Rp6 triliun-Rp6,5 triliun. Artinya kinerja perusahaan pada 2017 tumbuh signifikan. Sebab, mengutip laporan keuangan MKNT per Desember 2016, perusahaan hanya mencatat pendapatan neto sebesar Rp 270,90 miliar.
Hingga akhir tahun lalu, total gerai mitra MKNT yang aktif sebanyak 150.000 gerai. Keseluruhannya tersebar di wilayah pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Jumlah gerai mitra ini meningkat 201% dibandingkan tahun 2016 dengan jumlah gerai mitra aktif sebanyak 125.000 gerai.
Sebelumnya, MKNT berencana menggandeng perusahaan layanan jasa keuangan peer to peer lending (P2P) untuk mengembangkan gerai mitra, terutama akses permodalan. Jika seusai rencana, gerai yang tertarik mengembangkan bisnis akan difasilitasi dana sebesar Rp500.000-Rp1.000.000. Ornella bilang, saat ini, MKNT sedang melakukan piloting dan evaluasi sistem terkait program lending tersebut. “Sejauh ini kami menerima feedback yang positif dari rekan mitra yang menjadi bagian dari proses piloting,” tutur dia.
Meski telah menyusun rencana ekspansi, Ornella belum bisa menyebut nilai belanja modal yang dianggarkan perusahaan. Hanya saja, menurutnya, anggaran belanja modal akan diambil dari dan ainternal perusahaan. Belanja modal tahun ini akan digunakan untuk belanja kebutuhan pulsa dan device, serta memperkuat infrastruktur MKNT di bidang teknologi. Dengan pengembangan infrastruktur ini, nantinya dapat melancarkan bisnis mitra di daerah.
Sumber : Okezone.com